Wednesday, October 25, 2006

Silaturahmi

Tak terasa, Idul Fitri telah tiba lagi. Setelah kembali berpuasa sebulan penuh, berusaha menahan hawa nafsu, umat Islam tiba juga di akhir penantian. Penantian akan sebuah hari besar, hari suci di mana semua saling memaafkan, dan berupaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga kita semua bisa meraih kemenangan. Amin.

Nah, seperti umumnya Lebaran, tentunya kita akan segera bermaafan dengan keluarga kita, saling mengunjungi saudara jauh (yang mungkin bahkan baru diingat saat Lebaran - no offense~), bertukar kabar, berkumpul bersama di rumah kakak tertua.... Yang manapun menunjukkan upaya mendekatkan diri kepada keluarga kita, jauh maupun dekat. Hal itu seyogyanya menjadi suatu hal istimewa, yang spesial. Hal yang hanya kita sendiri yang memerlukan, tak butuh komentar atau campur tangan orang asing. Ini keluargaku, acara kumpul-kumpul milikku. Back off if you don't want to be kicked off!

Karena itu saya sangat heran ketika -dengan tak sengaja- saya melihat acara sungkeman milik presiden SBY. I mean, for God's sake, apa hal itu memang cukup berharga untuk ditampilkan di TV? (dan yang mengherankan, kok TV-nya mau? Dasar kapitalis..). Bung, kita nggak kurang kerjaan sampai harus nonton Anda sungkeman dengan keluarga Anda (tapi kok ya saya sempet 'terpaksa' nonton...HAH!). Kenapa nggak ngadain acara lain yang lebih penting? Ngaji bersama kek, apa kek.

Silaturahim perlu, dan wajib dilakukan. Tapi menjadikannya komoditas hiburan (YANG sebenarnya bukan hiburan sama sekali!)? I don't think so.

No comments: