Akhir-akhir ini milis jurusan saya sedang dihebohkan dengan sebuah topik : pemberian insentif kepada mahasiswa yang membuat dan mempresentasikan Tugas Akhir-nya dalam bahasa Inggris. Semua keributan ini muncul ketika salah satu dosen yang termasuk dalam program hibah A3 menawarkan insentif untuk mahasiswa yang membuat Tugas Akhir-nya dalam bahasa Inggris. Tidak main-main, insentif yang ditawarkan cukup besar : mulai Rp 500.000 hingga 2.000.000 dengan dana tersedia sebesar Rp 4.000.000.
Pro dan kontra (kebanyakan kontra sih) mulai muncul sesudahnya. Banyak yang merasa prihatin karena adanya program ini. Mereka mengatakan bahwa program seperti ini adalah pembodohan, kok mau-maunya mahasiswa diiming-imingi duit untuk membuat TA dalam b.inggris, dan sebagainya.
Secara pribadi, saya sebenarnya setuju-setuju saja dengan ide ini. Namanya juga upaya untuk mendorong mahasiswa lebih maju dalam bahasa Inggris, kenapa nggak memberi mereka sedikit reward setelah mereka berusaha keras membuat dan mempresentasikan TA dalam bahasa Inggris? Bahwa nanti akan ada anggapan mereka mata duitan atau seperti robot yang haus duit, itu lain lagi. Memang mungkin akan ada anggapan bahwa kok, level mahasiswa jadi rendah seperti itu? Toh kenyataannya, ide seperti ini cukup berhasil untuk mendorong mahasiswa meng-improve kemampuannya berbahasa Inggris.
Pak Doddy, salah satu dosen saya, malah lebih ekstrim berkata : lalu apa bedanya insentif dengan hibah-hibah penelitian untuk dosen atau jurusan? Bukannya sama saja? Dan ya, seperti yang saya katakan tadi, sangat wajar ada sebuah REWARD untuk suatu prestasi yang telah kita kerjakan. Tidak harus berupa uang tentu saja. Kebetulan saja bentuknya uang, sehingga semua menjadi "sensitif" mendengarnya..
Bagaimana menurut Anda?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
So, why did write this not in English? :D
:D
Ouch. That's absolutely a good quetion, sir. I shall make an English version of this post :)
Post a Comment